City

Jakarta

Specialty

pakaian dan budaya tradisional,perancang busana,,memperjuangkan motif dan kain tradisional

Introduction

Wanita yang memiliki nama lengkap Ghea Sukasah Panggabean lahir pada tanggal 1 Maret 1955. Wanita ini memiliki nama lengkap sebagai Waga Negara Indonesia (WNI), tetapi dia terdaftar di kota Rotterdam, Belanda. Ghea Sukasah Panggabean atau biasa dipanggil Ghea adalah putri dari pasangan suami istri bernama Sutardi Sukarya dan Janne Jannie Horneman. Ghea memiliki hobi dan sangat senang sekali menggambar. Bakat ini terbentuk bahkan semenjak dia masih kecil. Desainer Ghea Panggabean kembali menggelar koleksi busananya di Milan, Italia, pada bulan September lalu. Setelah tahun 2010, tahun ini Ghea Fashion Studio kembali mengundang majalah Harper's Bazaar Indonesia sebagai satu-satunya media majalah asal Indonesia yang hadir di pergelaran busananya di Milan.

pengalaman

Tamu undangan tampak memenuhi gedung kuno Societa Umanitaria, di tengah kota Milan termasuk bangsawan Italia Marta Mazotto, Ketua Kamar Dagang Italia untuk Asia Tenggara Riccardo Federico Rocca dan Konsul Kehormatan RI di Milan Jacopo Fusaia. Pada tingkat pendidikan dasar, Ghea bersekolah di Jerman Barat. Selanjutnya pada tingkat pendidikan menengah, dia mengenyam pendidikan di Rotterdam. Setelah lama mengais ilmu di luar negeri, Ghea akhirnya kembali ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan menengahnya. Dia sempat bersekolah di Tarakanita. Setelah itu, dia melanjutkan ke bangku perkuliahan di Perguruan Tinggi. Trisakti mengambil jurusan seni rupa, namun dia menyetujui sebagai perundingan di sana hanya selama berlangsung. Setelah menyerap pendidikan dan ilmu di tanah air itu sendiri, Ghea melanjutkan pendidikan perkuliahannya di Lucie Clayton, College of Dres, membuat Desain Fashion pada tahun 1976 hingga 1978). Selanjutnya, Ghea diterima di sebuah pendidikan yang membahas dunia busana / mode, Akademi Mode Chelsea, London pada tahun 1979. Setelah berkecimpung, cukup lama dalam menghubungkan pengetahuannya di dunia mode, Ghea mulai merintis kariernya sebagai desainer muda. Salah satu karya Ghea sebagai desainer muda yang menarik perhatian adalah kompilasi dia menggunakan motif jumputan Palembang dan Jawa. Dalam setiap peragaan Busana, Ghea sangat suka menggunakan motif kain tradisional. Ghea menuturkan bahwa ia sangat menerima Indonesia dan ia pernah mengadakan peragaan busana sebagai bentuk dedikasinya selama 30 tahun terhadap Indonesia. Para model asal Indonesia seperti Nadine Chandrawinata, Advina, Laura Muljadi, Christina, dan Paula Verhoeven turut meramaikan panggung busana di sana. Sebagai tambahan, Manda dan Janna Sukasah (anak dari desainer Ghea) tampil memeragakan pertunjukan tari sekaligus membawakan busana koleksi ibu mereka. Sebagai penutup, aktris Wulan Guritno menjadi bintang di bagian akhir pertunjukan, Selain mendapatkan sambutan positif dari masyarakat di tanah air, Ghea juga mendapat pujian dari kompas yang mengemas kain tradisional di kota Milan yang merupakan mode dunia kiblatnya. Salah satu yang memuji kekreativitasan Ghea adalah General Manager Alta Roma yang merupakan Asosiasi Mode dan Perancang Busana di Roma, Italia.

Ghea Sukasah Panggabean
Ghea Sukasah Panggabean
等级
Like

    1125 Person

      • 1